Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia,Tbk Mei Sian menjelaskan sepanjang kuartal pertama tahun 2013, kinerja perusahaan sedikit mengalami penurunan sebagai dampak dari kenaikan harga bahan baku. Kendati penjualan bersih tercatat meningkat di kuartal pertama tahun 2013 sebesar 15 persen, pendapatan operasional dan laba kotor tercatat mengalamai penurunan di kisaran 10 persen.
Mei menjelaskan, kenaikan harga bahan pokok terjadi di akhir kuartal pertama dan kuartal keempat tahun 2012, hingga mencapai lebih dari 20 persen. Dampaknya, perusahaan menaikan harga jual sebesar 10 persen.
"Karena harga bahan baku di kuartal 1 2013 sudah turun, maka kenaikan 10 persen harga jual kita sudah cukup membantu. Jadi walau terlihat penurunan kinerja di kuartal 1 2013 bagi kita itu masih baik, karena kenaikan harga bahan baku tidak serta merta saat itu juga kita naikan harga jual dengan persentase yang sama," kata Mei Sian, Rabu (15/5/2013).
Mei Sian menegaskan, kenaikan harga bahan baku hampir 80 persen mempengaruhi ongkos produksi. Sejauh ini, Perseroan masih mengandalkan bahan baku impor sebesar 50 persen.
"Separuhnya lokal. Seperti jagung itu lokal, tapi di saat bukan musim, kita impor. Kalau kedelai 100 persen impor," ujar Mei Sian.
Dia pun memproyeksikan volume penjualan tahun ini naik 10 persen, diikuti kenaikan harga jual sebesar 5 persen. "Harapannya kita bisa membukukan revenue 15 persen tahun ini," kata Mei Sian. Adapun penjualan bersih Peseroan sepajang 2012 tumbuh 19 persen menjadi Rp21.311 miliar, dari posisi 2011 sebesar Rp17.958 miliar.
Dia menambahkan, market share pakan ayam sudah mencapai 35 persen, sedangkan makanan olahan melebihi 50 persen. (Adiatmaputra Fajar Pratama
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment